PUPA lahir didasarkan keprihatinan atas banyaknya angka kekerasan terhadap perempuan, lemahnya akses anak-anak dan perempuan pada perlindungan hukum, kemiskinan pada perempuan yang melahirkan anak-anak yang miskin dan terpinggirkan dari akses pendidikan, kesehatan dan perlindungan.
Pada tanggal 25 Juli 2011 di Bengkulu, berdirilah sebuah Yayasan PUPA (Pusat Pendidikan Untuk Perempuan dan Anak). PUPA adalah lembaga yang berbasis relawan. Saat ini relawan PUPA hampir mencapai 40 orang, mulai dari pelajar SLTP, SLTA, Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga dan tenaga profesional lainnya.
PUPA lahir didasarkan keprihatinan atas banyaknya angka kekerasan terhadap perempuan, lemahnya akses anak-anak dan perempuan pada perlindungan hukum, kemiskinan pada perempuan yang melahirkan anak-anak yang miskin dan terpinggirkan dari akses pendidikan, kesehatan dan perlindungan. Akses ekonomi terbatas dan mahal untuk perempuan. Informasi dan layanan seputar kesehatan reproduksi yang masih sangat jauh dari jangkauan perempuan dan anak. Sistem pendidikan yang tidak ramah pada anak dan remaja yang menyebabkan frustasi dan ketakutan, kekerasan di sekolah, pornografi dan perilaku seksual yang bebas dan berdampak pada Kehamilan yang tidak dikehendaki (KTD) dan aborsi yang tidak aman.
Akses informasi, konsultasi dan bantuan hukum sangat dibutuhkan oleh perempuan dan anak untuk memastikan terpenuhi hak-hak mereka. Pada awalnya Yayasan PUPA hanya memberikan informasi, konsultasi psikologis dan informasi layanan hukum. Untuk bantuan hukum dirujuk ke LBH. Namun sejak 2014, Yayasan PUPA menyediakan bantuan hukum bagi perempuan dan anak.
Kurun waktu empat tahun berdiri, PUPA telah membangun kelompok remaja untuk melakukan informasi dan pusat konseling remaja (PIKR PUPA). Hasil kerja keras kelompok remaja ini dalam memberikan informasi terkait kesehatan reproduksi, Napza, dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak telah mendapatkan penghargaan dari Pemda Provinsi Bengkulu dan BKKBN sebagai PIKR terbaik kedua di kelompok Tumbuh Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2013.
Selain itu dari aspek pendidikan, Yayasan PUPA telah menyelenggarakan layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan perempuan dan anak terutama ABH di rumah belajar PKBM PUPA.
PKBM PUPA fokus menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (learning activities), bidang kegiatan usaha ekonomi produktif (business activities) dan bidang kegiatan pengembangan diri perempuan dan anak agar memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dari sisi advokasi, Yayasan PUPA telah mendorong Pemda Provinsi Bengkulu dan Kota Bengkulu untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap Perempuan dan Anak. Saat ini Perda Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Bengkulu telah selesai di bahas dan disahkan. Yayasan PUPA juga telah berhasil mendorong P2TP2A Kota Bengkulu, membuka Hotline pengaduan bagi korban.
Upaya pendidikan publik untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dilakukan Yayasan PUPA melalui sosialisasi dengan berbagai media massa dan elektronik. Kemudian bekerjasama dengan INFIGHT telah membuat modul dan tools “Self Defense for Women” untuk guru-guru olahraga. Tools ini memberikan keterampilan kepada murid-murid mereka agar dapat mengenali situasi yang mengancam, menghindar dan melakukan pertahanan diri bila diserang pelaku kejahatan. Selain itu, melakukan diskusi reguler di tingkat komunitas baik sekolah maupun kelompok-kelompok perempuan di Provinsi Bengkulu mengenai hak asasi perempuan, kekerasan terhadap perempuan, gender, kesehatan reproduksi dll.