Konsil LSM Indonesia didukung oleh MSI (management System International) dan USAID menerbitkan CSOSI for Asia 2016 (Civil Society Sustainability Index for ASIA), Laporan CSOSI Asia 2016 memuat laporan indek keberlanjutan CSO dari 7 negara yang menjadi lokasi study, yakni Indonesia, Bangladesh, Kamboja, Srilanka, Filipina dan Thailand.
Terdapat 7 indikator yang diiperhatikan dalam penyusunan indeks ini, yaitu legal environment, organizational capacity, financial sustainability, advocacy, service provision, infrastructure, dan public image. Secara umum, tingkat keberlanjutan CSO dari 7 negara di tahun 2016 berada pada Sustainability Evolving, yang artinya di kategori menengah pembangunan. Meski demikian, tiap Negara memperlihatkan lintasan yang berbeda-beda.
Hal yang cukup menonjol di Indonesia adalah munculnya peraturan pelaksana UU Ormas yang mengatur tentang pendaftaran Ormas. Di Negara-negara lain, seperti Bangladesh dan Kamboja, kondisi yang lebih memprihatinkan terjadi dimana pemerintah setempat mulai melarang sejumlah donor sehingga berdampak pada menurunkan dukungan untuk CSO di sana. Indonesia dan Filipina termasuk yang sudah mulai menikmati kondisi yang semakin membaik, meski masih ada sejumlah tantangan di sana-sini.
Laporan ini merupakan edisi ketiga setelah sebelumnya Konsi LSM Indonesia juga berkontribusi dalam penyusunan di tahun 2014 dan 2015. Di Indonesia, Konsil LSM Indonesia adalah partner dari MSI untuk menyusun laporan ini. Silakan unduh laporan lengkap (english) di tautan berikut : CSOSI 2016 report download atau klik disini (G drive)