BerandaBerita UmumMembangun LSM yang Akuntabel

Membangun LSM yang Akuntabel

Konsil LSM Indonesi dipimpin oleh ketua Komite Pengarah Nasional Konsil LSM Indonesia Frans Toegimin, berkunjung ke kantor redaksi Kompas, Selasa (23/1). Konsil LSM Indonesia diterima Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Tri Agung Kristanto.

Jakarta, Kompas – Lembaga swadaya masyarakat kini didorong untuk menjalankan program dan anggarannya secara lebih akuntabel. Dengan demikian, kehadiran LSM dapat dipercayai masyarakat. Yang terpenting dari akuntabilitas LSM adalah program-program yang dijalankan akhirnya sungguh-sungguh dirasakan masyarakat.

“Persoalannya, banyak LSM yang tidak mau repot dengan manajemen. Tidak juga akuntabel,” kata Ketua Komite Pengarah Nasional Konsil LSM Indonesia Frans Toegimin, Selasa (23/1), saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Kompas.

Padahal, Padahal, dengan akuntabilitas LSM, diyakini terjadi, pertama, peningkatan kepercayaan public kepada LSM sebagai organisasi yang meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakan demokrasi, dan memperjuangkan HAM.

Kedua, Meningkatkan kalangan public kepada LSM. Ketiga, meningkatkan posisi tawar terhadap pemerintah dan swasta. Keempat, terbangunnya lingkungan hokum dan politik yang kondusif terhadap masyarakat sipil.

Menurut Konsil LSM Indonesia, ada tujus Standar Minimal Akuntabilitas LSM, yakni tata penguruan yang baik, manajemen staf yang professional, manajemen keuangan yang terbuka dan terpercaya, serta partisipasi masyarkat dampingan dalam pengambilan keputusan strategis organisasi. Kemudian, adanya standar penannganan pengaduan, transparansi informasi, pencegahan kponflik kepentingan.

Mohammad Firdaus, anggota tim advokasi APBN di Konsil LSM Indonesia, mengatakan, untuk LSM yang belum dapat menerapkan akuntabilitas, dapat dilakukan peningkatan kapasitas. Konsil LSM Indonesia dapat melakukan pendampingan dengan modul yang diakui oleh 107 LSM anggotanya.

Dana publik

Menurut manajer program, Konsil LSM Indonesia Fitriani Sunarto, Konsil LSM Indonesia membuat basis data LSM Indonesia yang memenuhi standar. “Apabila sudah memenuhi standar, mereka dapat menampilkan program mereka untuk didanai public,” ujarnya.

fahd Riyadi, Staf Komunikasi Konsil LSM Indonesia, menjelaskan partisipasi publik dibangun dengan menggelat crowdfunding bagi program-program LSM. “Kami juga mmenampilkan mekanisme pantau. Seluruh tahapan proyek juga disampaikan penyandang dana dengan email,” ujarnya.

Menurut Fahd, pendanaan publik melalui crowdfunding merupakan jalan alternative bagi LSM untuk mendapatkan dana. Langkah ini juga membangun partisipasi publik yang kuat terhadap berbagai hal di sekitar mereka.

Baca Lainnya

Anggota Kami

F A K T A – Forum Analisis Kketerwakilan dan Transparansi...

Komp. Pertokoan Nusa Indah Plaza D 11 – KALBAR,

Yayasan SHEEP Indonesia

Jl. Bimo Kurdo No.11, Sapen, Demangan, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55221

Lembaga Masyarakat Indonesia Hijau

Artikel Terkait

Diseminasi Indeks Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil (CSOSI) 2023 dan Resiliensi OMS

Jakarta, 5 Agustus 2024 – Ruang sipil menyempit akibat kebijakan negara, tindakan kekerasan, dan...

Ini Hasil Survey Organisasi Masyarakat Sipil di 35 Provinsi

(Eksistensi organisasi mengacu kepada prasyarat dasar organisasi seperti legalitas, struktur, laporan keuangan dan kegiatan)Liputan6.com,...

Panel Expert Meeting Penyusunan Indeks Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia 2023

Sejak tahun 2015 sampai dengan 2022, Konsil LSM Indonesia secara regular mengeluarkan Indeks Keberlanjutan...

Indeks Keberlanjutan OMS Indonesia 2023 Akan Dimulai Kembali

Kepada Yth.Bapak/Ibu Pimpinan/Perwakilan OMSDi tempatKonsil LSM Indonesia merupakan mitra lokal dari 74 negara dalam...