PADANG, SO — Pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil merupakan tiga dimensi yang mesti seimbang untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pemerintah memiliki peran yang kuat sebagai mandat untuk menjalankan roda pemerintahan. Swasta sangat kuat dalam menentukan perekonomian. Sementara masyarakat kerap menjadi lingkaran kecil diantara kekuatan lingkaran besar swasta dan pemerintah.
Ini mengemuka dalam diskusi yang diangkatkan oleh Konsorsium Pengembangan Masyarakat Madani (KPMM), Kamis (10/11) di Sekre KPMM. Diskusi ini bertemakan “Membangun Kemitraan antara LSM, Organisasi Keswadayaan Masyarakat (CBO), Swasta dan Pemerintah untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Berkelanjutan”. Kepala Cabang Dompet Dhuafa, Musfi Yendra menjadi narasumber dalam kegiatan yang digagas oleh gabungan beberapa LSM itu.
Turut hadir sejumlah LSM yang eksis di Sumatera Barat diantaranya; LP2M, Kabisat Indonesia, P3SD Padang, Totalitas, PAHAM Sumbar, YCMM, PKBI, Walhi Sumbar, Q Bar, Jemari Sumbar, LBH Pers, LBH Padang, PBHI Sumbar dan Dompet Dhuafa Singgalang.
Musfi Yendra mengatakan, Dompet Dhuafa Singgalang adalah lembaga filantropi yang menghimpun dana publik berupa zakat, infak, sedekah, wakaf, kurban, sosial kemanusiaan dan CSR perusahaan. “Ini ini disebut sebagai lembaga amil zakat, memiliki tiga aktivitas utama yaitu menghimpun dana publik, melakukan pengelolaan dan pendayagunaan,” ungkap Musfi.
Dikatakannya, Dompet Dhuafa secara nasional melaksanakan program di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kebencanaan, lingkungan dan advokasi hukum. “Hampir semua program Dompet Dhuafa juga dikerjakan oleh teman-teman LSM pemberdayaan yang tergabung di KPMM ini,” ungkapnya.
Diakui Musfi, dalam hal pelaksanaan program Dompet Dhuafa masih dominan charity dibandingkan pemberdayaan. “Kita ingin membangun kerjasama dengan sinergisitas dengan teman-teman LSM pemberdayaan. Kami akan belajar dari sahabat semua,” ungkapnya.
Direktur KPMM, Zainal Abadi mengatakan LSM mampu mengisi kekosongan dalam upaya menyeimbangkan kekuatan tiga dimensi swasta, pemerintah, dan masyarakat yang kerap menjadi pointer pembangunan berkelanjutan.
“Namun sebagian LSM yang selama ini tampak menjadi kurang eksistensinya akibat pendanaan yang lemah, dengan melakukan upaya yang sinergis dan konstruktif bersama pemerintah dan swasta menjadi potensi untuk mewujudkan Pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Dikatakannya, semangat sinergisitas yang dibangun dengan Dompet Dhuafa Singgalang ini akan menjadi penguat KPMM bergerak ke depan. “Kita juga akan belajar fundraising, memberdayakan jaringan dan media yang dimiliki oleh Dompet Dhuafa Singgalang. Sinergisitas adalah jalan yang harus kita lakukan,” ungkapnya.