BerandaBerita UmumFacebook membantu Organisasi Kemanusiaan melalui Peta Bencana

Facebook membantu Organisasi Kemanusiaan melalui Peta Bencana

index
                                              weather.com

Facebook meluncurkan peta yang menggunakan data untuk membantu organisasi/team bantuan kemanusiaan dalam membantu masyarakat saat kondisi darurat maupun mengidentifikasi apa yang dibutuhkan setelah terjadinya bencana.

Ada 3 peta yang diluncurkan oleh Facebook :

  1. Peta Kepadatan Lokasi (density maps) yang akan menunjukan lokasi orang sebelum, selama dan setelah bencana. Dengan membandingkan informasi seperti estimasi populasi, organisasi dapat memahami lebih baik tentang area yang terkena dampak.
  2. Peta Pergerakan (movement maps) yang akan memperlihatkan pola pergerakan dari kota-kota sekitar dalam beberap jam. Hal ini dapat membantu organisasi untuk memprediksikan lebih baik dimana sumber daya dibutuhkan dan dimana tempat yang akan menjadi sangat padat. Ini juga memungkin untuk mendapatkan informasi dalam pola evakuasi.
  3. Peta Pemeriksaan Keselamatan (safety check maps) digunakan untuk menunjukan lokasi orang-orang yang menyatakan diri mereka ‘aman’. Data ini akan menunjukan dimana lokasi yang lebih sedikit orang ‘check-in’ aman’ adalah daerah yang rentan dan paling membutuhkan bantuan.

Peta yang baru saja diluncurkan pada Rabu, 7 Juni 2017 ini dapat membantu tim siaga untuk melihat gambaran yang lebih menyeluruh dimana lokasi seseorang. Facebook melihat trend ini, dimana orang-orang memberikan informasi kepada kerabat mereka ketika terjadi bencana. Kemudian Facebook melihat hal ini sebagai cara untuk membantu organisasi kemanusiaan terkait ketimapangan informasi yang dihadapi. Dengan adanya informasi ini, organisasi dapat merespon lebih cepat dan efektif ketika terjadi bencana alam.

Facebook telah berkolaborasi dengan UNICEF, the International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies , World Food Program dan organisasi lainnya untuk mengidentifikasi data apa yang paling berguna dan bagaimana hal tersebut dapat digunakan dalam situasi darurat dalam bencana.

Red Cross baru-baru ini menggunakan data dari Facebook untuk mendukung kampanye Campak di Malawi. Organisasi dapat membangun data dasar dan mengindentifikasi populasi di negara tersebut. Hal ini membuat para relawan dapat melakukan mapping komunitas daripada harus menghitung hektar tanah di area pedesaan tersebut. (Weather.com)

Facebook has launched disaster maps that use data to help organizations see where people are located and determine what they need. There are 3 (three) types of maps that has been launched:

  1. Density map, which shows where people are before, during and after a disaster, the release stated. By comparing this information to historical records such as population estimates, organizations can better understand the impacted areas.
  2. Movement maps will be used to illustrate patterns of movement between neighborhoods or cities over intervals of several hours. This will allow organizations to better predict where resources will be needed, and where traffic will be most congested. It will also allow groups to gain insight into evacuation patterns.
  3. Safety check maps will be used to show the locations of people who have marked themselves “safe.” This de-identified data will show where more or fewer people have checked in safely and help teams see where people are most vulnerable and need the most help, according to Facebook.

The newly Disaster Maps that just launced on Wednesday June 7th, 2017 can help response teams put together a more complete picture of where people are located. In this initiatives, Facebook earlier see the trend where people coming to Facebook during disasters to share with friends and familiy, and they see how people were sharing on the platform could actually help fill that critical information gap that humanitarian organizations were facing. With this information, the Humanitariat Organisation can respond more quickly and effectively to natural disasters.

Facebook collaborated with UNICEF, the International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies, the World Food Programme and other organizations to identify what data would be most useful and how it could be utilized in the critical moments following a disaster.

The Red Cross recently used data from Facebook to support an upcoming measles campaign in Malawi. The organization developed a base map and identified population settlements across the country, according to the release. This allowed volunteers to spend time mapping communities instead of searching acres of rural areas. (Weather.com)

Baca Lainnya

Anggota Kami

F A K T A – Forum Analisis Kketerwakilan dan Transparansi...

Komp. Pertokoan Nusa Indah Plaza D 11 – KALBAR,

Yayasan SHEEP Indonesia

Jl. Bimo Kurdo No.11, Sapen, Demangan, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55221

Lembaga Masyarakat Indonesia Hijau

Artikel Terkait

Diseminasi Indeks Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil (CSOSI) 2023 dan Resiliensi OMS

Jakarta, 5 Agustus 2024 – Ruang sipil menyempit akibat kebijakan negara, tindakan kekerasan, dan...

Ini Hasil Survey Organisasi Masyarakat Sipil di 35 Provinsi

(Eksistensi organisasi mengacu kepada prasyarat dasar organisasi seperti legalitas, struktur, laporan keuangan dan kegiatan)Liputan6.com,...

Panel Expert Meeting Penyusunan Indeks Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia 2023

Sejak tahun 2015 sampai dengan 2022, Konsil LSM Indonesia secara regular mengeluarkan Indeks Keberlanjutan...

Indeks Keberlanjutan OMS Indonesia 2023 Akan Dimulai Kembali

Kepada Yth.Bapak/Ibu Pimpinan/Perwakilan OMSDi tempatKonsil LSM Indonesia merupakan mitra lokal dari 74 negara dalam...