BerandabannerWorkshop Membangun Peta Jalan Pendanaan untuk Keberlanjutan OMS HIV/AIDS di Indonesia

Workshop Membangun Peta Jalan Pendanaan untuk Keberlanjutan OMS HIV/AIDS di Indonesia

Penulis: Syalaisha Putri A.

Workshop Peta Jalan Pendanaan untuk Keberlanjutan OMS HIV AIDS di Indonesia telah diadakan pada tanggal 4-6 September 2023 di Harris Hotel & Convention Kelapa Gading. Forum pertemuan ini diinisiasi oleh U.S. President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR) bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) dan EpiC. Acara ini dihadiri oleh berbagai stakeholders mulai dari OMS-OMS dari berbagai wilayah hingga pejabat pemerintahan. Tidak hanya datang sebagai peserta workshop, beberapa OMS juga hadir sebagai pembicara seperti Sanusi yang mewakili SUAR, I Made Suprapta dari IAC, Rediscovery Nitta dari Yayasan Kusuma Buana. 

Pejabat pemerintah turut hadir sebagai pembicara dalam acara ini, salah satunya Imran Prambudi yaitu Direktur P2PM Kementerian Kesehatan. Tujuan dari workshop ini adalah merumuskan peta pendanaan untuk keberlanjutan OMS HIV AIDS di Indonesia. Melalui data dari UNAIDS, pada tahun 2021 ODHIV di Indonesia berjumlah sekitar 540.000 jiwa (Ahdiat, 2022). Data tersebut menunjukkan bahwa penanganan terhadap ODHIV sangat penting dan OMS hadir untuk membantu memfasilitasi penanganan terhadap ODHIV. Oleh sebab itu, permasalahan pendanaan untuk OMS yang bergerak di bidang HIV AIDS perlu untuk dicari jalan keluarnya. 

Pemaparan presentasi saat Workshop Peta Jalan Pendanaan untuk Keberlanjutan OMS HIV/AIDS
 di Indonesia.

Acara berlangsung selama tiga hari dengan agenda hari pertama yaitu pembukaan acara melalui materi-materi terkait pendanaan yang berkelanjutan untuk OMS yang bergerak di bidang HIV AIDS, bagaimana saat ini pendanaan yang berkelanjutan  sangat penting. Lalu, dijelaskan terkait penjelasan jalur pendanaan alternatif melalui sektor swasta (CSR), perolehan dana secara mandiri (income generating), kontrak sosial, dan pendanaan publik. Acara hari kedua menindaklanjuti tema jalur pendanaan alternatif, di mana para peserta memasuki ruangan yang berbeda untuk berdiskusi secara intensif terkait tema tersebut. 

Para peserta juga diminta untuk menuliskan dan memaparkan tantangan, kebutuhan serta strategi mereka terkait jalur pendanaan alternatif tersebut. Hari ketiga menjadi acara penutup yang merangkum seluruh kegiatan yang sudah diselenggarakan sebelumnya, para peserta yang sebelumnya terbagi menjadi beberapa kelompok juga ikut menceritakan diskusi mereka. Terakhir para peserta merumuskan rekomendasi kebijakan untuk Peta Jalan Pendanaan Keberlanjutan OMS HIV AIDS di Indonesia.

Sumber: Ahdiat, A. (2022, September 22). Indonesia Punya Pengidap HIV Terbanyak di Asia Tenggara. Databoks. CSR)https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/22/indonesia-punya-pengidap-hiv-terbanyak-di-asia-tenggara

Baca Lainnya

Anggota Kami

Yayasan BITRA Indonesia (Bina Keterampilan Pedesaan)

Jl. Bahagia by Pass, No. 11/35, Medan, Sudirejo 1, 20218

Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES)

Jl. Pangkalan Jati No. 71 Cinere Depok

Artikel Terkait

RUU Penyiaran dan Kebebasan Pers di Indonesia

Belakangan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Hal ini dipicu oleh...

Penting! Advokasi di Swakelola Tipe III

Jakarta (10/1/2024). Advokasi menjadi bagian yang sangat penting ketika para OMS sudah mengawal dari...

Ini Hasil Survey Organisasi Masyarakat Sipil di 35 Provinsi

(Eksistensi organisasi mengacu kepada prasyarat dasar organisasi seperti legalitas, struktur, laporan keuangan dan kegiatan)Liputan6.com,...

Panel Expert Meeting Penyusunan Indeks Keberlanjutan Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia 2023

Sejak tahun 2015 sampai dengan 2022, Konsil LSM Indonesia secara regular mengeluarkan Indeks Keberlanjutan...