Kamis, 24 April 2014
TEMPO.CO, Jakarta – Microsoft bersama ASEAN Foundation mengadakan NGO Connection Day 2014, program bantuan software atau peranti lunak Office 365 bagi lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia. Meski diberikan secara cuma-cuma, tapi terdapat seleksi untuk menentukan lembaga yang layak mendapatkan bantuan ini.
Dalam menyeleksi, Microsoft tidak melakukannya secara langsung, melainkan menggandeng pihak ketiga. “Paling utama adalah melampirkan surat pendirian sebagai bukti lembaga yang terdaftar,” ujar Corporate Affairs Director Microsoft Indonesia Ruben Hattari di Jakarta, 23 April 2014.
Adapun mengenai detail proses seleksinya, menurut Ruben, merupakan tanggung jawab pihak terkait. LSM yang lolos nantinya berhak menikmati layanan Office 365 seumur hidup. “Selama tidak berubah menjadi lembaga profit, kami akan terus menggratiskan,” ujar Ruben.
Dia mengatakan LSM dinilai layak mendapatkan bantuan peranti lunak karena berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat, antara lain sosial dan ekonomi. Itu sebabnya LSM harus ditunjang oleh teknologi informasi yang layak untuk kegiatan operasionalnya.
Menurut Ruben, Office 365 yang diberikan bagi LSM dapat digunakan hingga lima akun. Akses dapat dilakukan melalui komputer dan perangkat bergerak, termasuk perangkat yang tidak berbasis Windows. Ini memudahkan koordinasi antaranggota di suatu lembaga.
Office 365 juga diklaim mampu menekan biaya operasional. “Karena tidak perlu lagi membeli server, seluruh data disimpan di cloud,” tuturnya.
Ruben mengakui koneksi Internet di daerah terpencil masih menjadi kendala bagi LSM untuk mengakses Office 365. Meski begitu, layanan tetap dapat diakses dalam keadaan offline.
Dalam mengadakan program NGO Connection Day, Microsoft menggelontorkan dana US$ 795 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun pada 2013. Adapun lembaga nirlaba yang sudah mendapat bantuan peranti lunak berjumlah 70.286 dari 115 negara. Di Indonesia, kegiatan NGO Connection Day digelar di Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.
SATWIKA MOVEMENTI