Konsil LSM Indonesia pada 9-12 Juni lalu mengadakan Lokakarya Orientasi dan Perencanaan Progam Kemitraan LSM, Swasta dan Pemerintah di Fave Hotel Padjadjaran Bogor. Lokakarya tersebut diikuti oleh 20 orang yang terbagi menjadi empat tim dari propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Setiap tim berjumlah lima orang yang terdiri atas koordinator propinsi, manager keuangan dan administasi, tim lobby.
Program yang didukung oleh ICCO Cooperation South East Asia and Pacific ini akan mengembangkan kemitraan antara LSM, swasta dan pemerintah di masing-masing wilayah melalui forum dialog. Program yang akan berjalan sampai Desember 2015 ini bertujuan mendorong keseimbangan dan kesetaraan antara ketiga komponen kehidupan bernegara yakni negara, swasta, dan masyarakat sipil. Kesetaraan tersebut merupakan karakteristik utama negara demokrasi. LSM merupakan bagian dari organisasi masyarakat sipil (OMS) yang paling aktif dan telah berperan penting sebagai kekuatan penyeimbang di Indonesia.
Saat ini, selain tantangan tingkat akuntabilitas LSM yang rendah, LSM di Indonesia juga tengah menghadapi tantangan krisis pendanaan. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap donor internasional telah berdampak serius, sejak kebijakan beberapa negara/ lembaga donor yang mengurangi bantuannya kepada LSM Indonesia.
Sebenarnya kemandirian pendanaan sudah menjadi wacana lama, namun untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan kemauan dan upaya yang lebih keras. Nah saat ini adalah waktu yang tepat bagi komunitas LSM Indonesia untuk memberi perhatian lebih besar dan sungguh-sungguh terhadap upaya penggalangan sumber daya dari dalam negeri bagi kemandirian LSM Indonesia.
Alternatifnya, swasta dan pemerintah. Maka dialog dengan swasta dan pemerintah harus mulai dibangun secara lebih serius dan sistematis. Perbedaan perspektif, mandat, kepentingan dan nilai-nilai antara LSM, pemerintah dan swasta seharusnya tidak menghalangi terjadinya dialog. Kesediaan untuk berdialog tidak berarti mengorbankan prinsip-prinsip, nilai-nilai dan idealisme LSM. Dialog yang konstruktif dapat membangun kepercayaan dan kemitraan yang setara dan efektif antara LSM, swasta dan pemerintah.