BerandaBerita UmumMicrosoft Gandeng NGO Sebarkan Ilmu Komputer

Microsoft Gandeng NGO Sebarkan Ilmu Komputer

Quoted Kompas.com

Microsoft held the first Philanthropic Conference. The conference was an event that brings various Non Governmental Organisation to sharing experiences and seeking the solving for social problems, 32 NGO was attended this event.
The philanthropic conference held on June 28th – 29th, was talking in regards how to open the opportunity up for a better life. The NGOs participated is in the education movement, especially to marginalized / poor people.

The vice president, Microsoft Philanthropic, Mary Snapp, mentioned that the industry is currently a revolution of digital technology development. Furthermore, the existing industry will automatically affect the jobs availability.

The jobs availability open the new opportunities for human to increase their skills. In this case, relevantly to 21st century, the education education on science, technology, engineering (engineering), and mathematics (STEM), including computer science are the main things to support the quality of human resources.

According to Mary, lots of work that was normal will be change in some level because it requires some certain skills. For example, a nanny in the daycare will require the skills to compute and process the data on her activities. So, the knowledge about science, technology, engineering and math (STEM) will open the new opportunities up for many people in the future.
To spread the computes science, Microsoft can not to do it alone, that is why they worked with various of NGOs. The NGOs from different part of the world became their agent to spread the computer science for everyone. The organizations can have the access to a variety of educational tools and software made by Microsoft.


Dikutip dari Kompas.com

SINGAPURA, Microsoft menggelar konferensi Philantropies perdana. Konferensi ini merupakan ajang yang mempertemukan berbagai Non Govermental Organisation (NGO) untuk saling bertukar pengalaman dan mencari solusi terhadap satu masalah, sekitar 32 organisasi NGO ikut hadir dalam acara ini.

Konferensi Philantropies digelar pada 28-29 Juni lalu, membicarakan mengenai cara untuk membuka peluang kehidupan yang lebih baik. NGO yang ikut serta rata-rata bergerak di bidang pendidikan untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.

Corporate Vice President, Microsoft Philantropies, Mary Snapp berpendapat, industri saat ini sedang mengalami revolusi seiring dengan perkembangan teknologi digital. Selanjutnya pada satu titik, industri yang ada saat ini akan makin banyak mengadopsi otomatisasi sehingga bisa mempengaruhi ketersediaan pekerjaan.

Ketersediaan pekerjaan yaitu adanya peluang baru bagi sumber daya manusia dengan peningkatan skill mereka. Dalam hal ini, haal yang paling relevan dengan abad ke-21, pendidikan mengenai sains, teknologi, teknik (engineering), dan matematika (STEM), termasuk di dalamnya ilmu komputer merupakan hal-hal utama untuk mendukung kualitas sumber daya manusia.

Menurut Mary, Banyak pekerjaan yang tadinya biasa akan berubah jadi membutuhkan skill tertentu. Contohnya pengasuh anak (daycare), suatu saat akan membutuhkan skill komputasi untuk data dan mengolah data mengenai kegiatannya. Sehingga bekal ilmu mengenai science, technology, engineering and math (STEM) akan bisa membuka kesempatan baru bagi banyak orang di masa depan,

Dalam mengolah solusi ini bagi publik, Microsoft tak bisa sendirian Karena itu mereka menggandeng berbagai organisasi non pemerintah dari berbagai belahan dunia sebagai perpanjangan tangan mereka.

Oganisasi yang dimaksud mendapatkan akses ke berbagai alat pendidikan dan peranti lunak buatan Microsoft. Mereka tinggal memakainya saja, misalnya untuk mengadakan workshop atau sebuah kelas belajar yang ditujukan pada anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

Baca Lainnya

Anggota Kami

Yayasan BITRA Indonesia (Bina Keterampilan Pedesaan)

Jl. Bahagia by Pass, No. 11/35, Medan, Sudirejo 1, 20218

Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES)

Jl. Pangkalan Jati No. 71 Cinere Depok

Artikel Terkait

Kelemahan Aparat Penegak Hukum dalam Implementasi UU PKDRT

Penulis: Nadia RosdiantiSelama kurang lebih 20 tahun, Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 23 Tahun...

RUU Penyiaran dan Kebebasan Pers di Indonesia

Belakangan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Hal ini dipicu oleh...

Penting! Advokasi di Swakelola Tipe III

Jakarta (10/1/2024). Advokasi menjadi bagian yang sangat penting ketika para OMS sudah mengawal dari...

Ini Hasil Survey Organisasi Masyarakat Sipil di 35 Provinsi

(Eksistensi organisasi mengacu kepada prasyarat dasar organisasi seperti legalitas, struktur, laporan keuangan dan kegiatan)Liputan6.com,...