Jakarta, Konsil LSM Indonesia – Memperingati Hari Perempuan Intenasional ribuan masa yang tergabung dalam gerakan Women’s March Jakarta 2018 melakukan aksi Long March dari Bunderan HI menuju Taman Aspirasi di Istana Negara, jalan Medan Merdeka barat Jakarta.
Aksi yang bertajuk #LawanBersama tersebut diikuti para peserta yang berasal dari aliansi LSM dan elemen masyarakat di Jakarta, aksi tersebut dilakunan dalam upaya perlawanan terhadap segala bentuk kekerasan berbasis gender yang masih marak terjadi di Indonesia.
Sambil berjalan, perwakilan perempuan dari berbagai organisasi dan lembaga perempuan silih berganti menyuarakan tuntutan dan aspirasi. Mulai dari perwakilan pekerja rumah tangga, buruh, pekerja seksual, korban kekerasan, sampai LGBTQ.
Setidaknya terdapat delapan tuntutan yang dilakukan pada aksi tersebut.
Delapan tuntutan besar yang diusung pada aksi Women’s March kali ini termasuk menghapus kebijakan yang diskriminatif, pengesahan berbagai hukum dan kebijakan, menjamin dan menyediakan akses pemulihan bagi korban kekerasan, serta menghentikan intervensi negara terhadap tubuh.
Selain itu, ada pula tuntutan menghapus stigma, diskriminasi, praktik dan budaya kekerasan berbasis gender. Mereka juga mengajak untuk menghapus akar kekerasan berbasis gender.
Di Taman Aspirasi, Women’s March berlanjut dengan menggelar beberapa pertunjukan seni yang menyuarakan aspirasi.
Walau mengusung isu perempuan, aksi ini tidak hanya diikuti kaum perempuan. Para pria juga terlihat banyak mengkuti aksi. Beberapa warga negara asing juga tampak berpartisipasi.
Aksi damai Sabtu pagi itu juga dimeriahkan orang-orang yang mengenakan atribut unik. Beberapa di antara mereka ada yang membawa kandang ayam, mengenakan baju adat, sampai busana Star Wars, dan banyak lagi.
Aksi Women’s March digelar memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap 8 Maret. Selain di Jakarta, Women’s March digelar di beberapa kota besar lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali.