Ada banyak cara melakukan kemitraan dan kenapa harus melakukan kemitraan antara LSM dan Pemerintah, dikutip dari salah satu poin peniting yang ditulis di devex. Salah satunya adalah melihat gambaran yang lebih luas dari kemitraan ini, bahwa bisnis memerlukan untuk berinvestasi pada komunitas lokal sebagaimana mereka memenuhi tujuan bisnisnya, dan hal ini dapat menjadi kesempatan bagi LSM.
Misalnya staf di suatu hotel diminta untuk melakukan kerja-kerja relawan yang diminta untuk mendistribusikan kelebihan makanan kepada komunitas masyarakat. Meski hal ini tidak berkaitan langsung, ketika mereka kembali ke pekerjaannya, mereka melihat makanan yang dibuang dengan cara yang berbeda.
Hal diatas merupakan contoh sederhana, yang menunjukan bahwa LSM bukan hanya mencari dukungan finansial dari perusahaan, tetapi mengerti hal-hal apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melakukan kemitraan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan tersebut.
Melangkah ke tingkat selanjutnya dari hubungan antar LSM dan Perusahaan, ada pembelajaran baik dari Trinidad & Tobago. Perusahaan BG Trinidad & Tobago bekerja sama dengan dengan LSM yang memiliki reputasi baik untuk memfasilitasi salah satu program CSR mereka. Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Energy Chamber Trinidad & Tobago, juga disebutkan bahwa sangat penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program CSR dengan keahlian dari LSM dalam melakukan fasilitasi untuk melihat bagaimana program berjalan, apa tantangannya, dan strategi kedepannya.
Energy Chamber Trinidad & Tobago melihat pentingnya peran LSM dalam membangun program CSR Perusahaan-perusahaan. Pada Januari lalu, dalam acara tahunan pemberian penghargaan Energy Chamber Trinidad & Tobago memberikan penghargaan kepada LSM untuk Tata Kelola yang Baik. Dari 6 Penghargaan yang diberikan terkait dengan CSR, 1 penghargaan diberikan khusus bagi LSM, yaitu Alta, yang fokus pada isu-isu literasi.
LSM yang dinominasikan untuk penghargaan ini, telah memperlihat keberlanjutan kerjanya dalam tiga tahun terakhir (minimal), dan memperlihatkan keberlanjutan pekerjaanya di masa yang akan datang. Alta menunjukan tata kelola yang baik, sebagaimana menggunakan sumber daya yang efisien, akuntabel dan transparan serta langkah untuk mencegah praktik korupsi serta mempromosikan standar akuntabilitas.
Penghargaan ini menunjukan pengakuan yang penting dari Perusahaan kepada Akuntabilitas LSM, dalam kemitraan yang dilakukannya secara khusus melalui program CSR. Kita berharap pembelajaran baik dari Trinidad & Tobago ini dapat menjadi referensi bagi Kemitraan antara LSM dan Perusahaan di Indonesia. Konsil LSM Indonesia saat ini juga sedang melakukan Kemitraan antara LSM Akuntabel dan Perusahaan, dalam kegiatan-kegiatan CSR di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Kegitan-kegitan yang dilakukan ini tentu merupakan langkah bersama bagi terciptanya manfaat kepada kedua pihak secara khusus dan pembangunan di Indonesia, terutama berkurangnya kemiskinan dan pelestarian lingkungan.
Sumber :
There are various ways and reasons for undertaking partnerships between these two entities, NGOs and Corperates. Quoted from devex, one of these is to adopt a broader picture of partnership, in which businesses need to invest in local communities as well as their core purpose; an approach which could present opportunities for NGOs.
For example, encouraging Hotel staff to take part in volunteering to distributes surplus food to community organizations.This is not directly related to their work, but the activity will benefit the company, As well as tackling societal issues that could undermine hotels’ business, the volunteers also learn about food waste. “When they come back into the hotels, the way they look at how we manage food is drastically different,” a spokesperson for a hotel said.
The given example highlights a simple concept that when negotiating apartnerhsip NGOs shoudn’t only seek a financial support from business, but understand what they are looking for. In the end it will give mutual benefit to both parties.
Stepping forward to other level of NGO-Business Partnership, there a lesson to be learned from Trinidad & Tobago. BG Trinidad & Tobago company was working together with a NGO, that had a good reputation, to facilitate one of their CSR Program. In the Monthly Published Report from Energy Chamber Trinidad & Tobago, the importance of doing monitoring and evaluation to their CSR Program was mentioned. Thus, the partnership with a NGOsthat was experts in the activities, assisted , in particular for facilitated discussion about how the program was running, the challenges, and strategies ahead.
The Energy Chamber Trinidad & Tobago recognized the importance of the role of NGOs in building Companies CSR Programs. Last month, January 2017, at their annual two-day Trinidad and Tobago Energy Conference, which is regarded as the premier Energy Conference in the Caribbean, the Chamber presented of total six awards in the areas of Corporate Social Responsibility. One of the awards was for the NGO Sector, while the others were open to companies. The NGO that got the NGO Award for Good Governance was Alta, which focuses on literacy issues.
The nominated NGO for this Award, showed their sustainable worked for a minimum of three years, as well as the promise of sustained activity in the future. Alta demonstrated good governance, use of resources in an efficient, accountable and transparent manner to prevent corrupt practice and to promote accountability standards.
This award shows the importance ofbusiness recognizing NGO Accountability, as a foundation of partnerships, in particular through CSR Programs. The lesson learned from Trinidad & Tobago can be the reference for the NGO-Business Partnership in Indonesia.
Currently Konsil LSM Indonesia is facilitating Partnership activities between Accountable NGOs and Government, for some CSR program in North Sumatera and East Java. These activities, is our joint movement to have mutual benefit in particular, and for Indonesia development, especially in poverty eradication and environmental sustainability in general.
References: