BerandaArtikelKepercayaan untuk Keberlanjutan LSM

Kepercayaan untuk Keberlanjutan LSM

artikel

Bagi lembaga swadaya masyarakat, untuk mempertahankan keberlanjutan lembaganya masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat. Situasi keberlanjutan lembaga saat ini sangat tergantung pada donor, dan celakanya mungkin hanya satu donor tertentu. Situasi ini perlu segera ditanggapi. Lembaga Swadaya Masyarakat harus menciptakan strategi untuk keberlanjutan lembaganya, ketika bebicara mengenai hal ini, pembahasan mengenai filantropi tidak terhindarkan.

Filantropi berbicara tentang amal maupun kedermawanan sosial  yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk dengan niat baik, untuk membantu atau dalam hal ini memberdayakan. Filantropi menjadi peluang bagi organisasi untuk keberlanjutan lembaganya. Dalam filantropi ada kata kunci penting yang harus dilakukan yaitu trust (kepercayaan).

Saat ini dalam melakukan strategi penggalangan dana belum menjadi fokus utama lembaga sebagai kunci dalam keberlanjutan organisasi. Ketidakfokusan ini menyebabkan berbagai strategi penggalangan dana tidak relevan dengan organisasi maupun sasarannya. Jika melihat kunci utama filantropi adalah kepercayaan, tidak fokusnya organisasi dalam mengelola penggalangan dana membuat target tidak mengenal organisasi, tidak mengetahui apa yang mereka lakukan, lalu bagaimana publik dapat mempercayai organisasi tersebut?

Kepercayaan merupakan hubungan yang harus dibangun secara bertahap, tidak dengan mengikuti trend apa yang dilakukan oleh lembaga lain tetapi mengetahui potensi lembaga sendiri. Potensi yang membuat publik perlu mempercayai lembaga kita bahwa penting untuk melakukan sesuatu hal. Tahapan untuk membangun kepercayaan tidak selesai sampai pada titik publik berfikir untuk melakukan sesuatu bagi lembaga kita, tetapi bagaimana proses itu terjadi terus menerus yang bermanfaat bagi keberlanjutan lembaga.

Situasi ini perlu dipahami oleh lembaga swadaya masyarakat dalam melakukan strategi penggalangan dana. Kepercayaan hanya akan terwujud jika lembaga menunjukan kredibilitasnya dalam melakukan aktivitas dan kegiatannya. Kredibilitas ini dapat dilakukan dengan selalu mengusung prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Maintaining the sustainability of the Non-Governmental Organisations, continues to be a big challenge. The fact is, NGO are still being dependent on the donor agencies which unfortunately are often only one particular donor. To resolve this problem,  NGOs should create a new strategy for their sustainability. As always, when talking about the sustainable NGO, the discussion relates with philantrophy is unavoidable.

Philantrophy mentioned about charity and also generous things, that is undertaken by certain parties in a good intention to help or in this case empowering others. Philantrophy became the opportunity for the NGO for maintaining their sustainability. The key word in Philantrophy is trust.

These days, the fundraising undertaken by NGOs hasn’t mentioned yet to build the trust between their target to the NGO. This is because the fundraising hasn’t become yet the focus for NGO, and hasn’t been seen as an opportunity to build the suistanable NGO or in several cases, the ‘sustainability’ isn’t seen as a problem. The lack of focus of NGO in their fundraising strategy makes their fundraising activity isn’t relevant with their organisations and their target. Then if the target didn’t know the organisations, what they doing, who are the beneficiaries, how public could trust the organisations?

Trust is, at relationship that needs to build gradually, not by following the trends but explore the strength of the organisations. The strength that builds public trust in organisations, the organisations role in society is indeed important. The goal in building trust not end in the time public would like to help the organisations, but how the process can continue running as well for the sustainability of the NGO.

This situation need to be undestood deeply by the NGO in doing fundraising strategy. Trust only can exist when the organisations shows the credibility in doing their activilty. This credibility can be achived when the organisations always hold the transparency and accountability principles.

Baca Lainnya

Anggota Kami

F A K T A – Forum Analisis Kketerwakilan dan Transparansi...

Komp. Pertokoan Nusa Indah Plaza D 11 – KALBAR,

Yayasan SHEEP Indonesia

Jl. Bimo Kurdo No.11, Sapen, Demangan, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55221

Lembaga Masyarakat Indonesia Hijau

Artikel Terkait

Selesaikan Sengketa secara Bijak dan Adil

Pernyataan Sikap Konsil LSM IndonesiaPerkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) adalah salah satu lembaga swadaya...

Kelemahan Aparat Penegak Hukum dalam Implementasi UU PKDRT

Penulis: Nadia RosdiantiSelama kurang lebih 20 tahun, Indonesia telah memiliki Undang-Undang Nomor 23 Tahun...

RUU Penyiaran dan Kebebasan Pers di Indonesia

Belakangan, Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Hal ini dipicu oleh...

Penting! Advokasi di Swakelola Tipe III

Jakarta (10/1/2024). Advokasi menjadi bagian yang sangat penting ketika para OMS sudah mengawal dari...